Selasa, 30 Juni 2015

Ini hanya masalah waktu

Kamu mungkin tidak tahu, seberapa dalam perasaan yang ku simpan,
Kamu mungkin  tidak mengerti, sampai kamu tega mengakhiri.

Aku tidak pernah menyesal mengenal kamu, walaupun singkat, semuanya terasa manis.
Aku tidak pernah menyesal menitip hati padamu, walau aku tahu kita akan pisah juga.
Aku hanya menyesal mengapa aku tidak bisa jadi yang kamu mau.

Ketika kamu pergi, aku sudah kehabisan kata untuk mencegah, kehabisan cara untuk menahanmu tetap bersamaku.
Keadaan sudah tak lagi sama, ada hati yang sudah pergi jauh jauh hari.

Kamu mungkin tidak tahu, seberapa keras usahaku untuk menahanmu tetap disini, bersamaku. Tapi jika kamu memang mau pergi, maka pergilah aku sudah menyerah dan berhenti berjuang.

Kamu mungkin tidak tahu, seberapa dalam nya perasaanku saat kamu memutuskan pergi, saat kamu memutuskan untuk mengakhiri semuanya, kamu tahu? Ditinggal saat sedang sayang-sayangnya adalah patah hati yang lebih dari patah hati,
Ditinggal saat sedang membutuhkan, adalah patah hati yang lebih dari patah hati.

Semudah itu semuanya, hanya karena kesalahanku sedikit yang tak bisa kamu maafkan. Salahku  menjadi alasan berakhirnya hubungan kita, yang kamu rasa cukup untuk diakhiri.

Alasan yang tidak pernah bisa ku terima hingga sekarang.
Harusnya kita mencoba untuk sama sama bertahan, sama sama memulai dari awal.

Aku tidak pernah menyesal mengenal kamu yang secara kebetulan dan tidak di sangka sangka. Aku tidak pernah menyesal melewati bulan bulan singkat hubungan kita, tapi 5 bulan apakah waktu yang singkat? Mungkin bagimu, tidak bagiku.
Bulan bulan dimana semua asa menjadi rasa yang begitu dalam.

Aku sudah habis kata atas semua sikapmu, kamu hanya memandang kesalahanku sebagai tolak ukur hubungan kita, tanpa kamu tahu aku selalu terima semua 'tidak enak' yang kamu berikan, tapi aku selalu menutupinya dengan kesempurnaan.
Karena apa? Aku masih ingin bersamamu. Entah untuk beberapa waktu lagi.

Tapi aku sadar, ada banyak hal yang tidak bisa dipaksakan, sekuat apapun diperjuangkan, jika memang jalannya harus berakhir maka sudahilah semua.
Mempertahankan, kamu dalam genggaman lebih menyakitkan daripada membiarkan kamu melangkah tanpa aku ikuti dibelakangnya.

Sekarang tak ada lagi 'kita' sekarang tak ada lagi panggilan panggilan lucu dan panggilan sayang antara kita, kamu pada duniamu, dan aku pada duniaku.
Aku harus menerima semuanya, walaupun sakitnya masih terasa.
Tapi, aku percaya ini tidak akan menjadi begitu lama jika aku berhenti mengharapkan apapun darimu.

Aku rindu, jelas.. sebelum keputusanmu kamu sudah jelas menjauhiku, kamu sudah jelas tidak menganggap aku ada lagi, aku jelas rindu, rindu suara mu rindu kekonyolan mu, rindu cerita2 kita setiap malam hingga larut, dan tertidur.

Tapi aku sadar, sekeras apapun hubungan ini dilanjutkan, kamu tetap akan seperti itu, tidak lagi mempercayaiku tidak lagi menyayangiku.

Jadi buat apa diteruskan, jika padaku kamu tidak percaya apapun lagi.
Sekuat apapun aku menahan mu untuk pergi, jika niat dari hatimu pergi, maka pergilah.

Aku tidak akan lagi memaksamu untuk tidak meninggalkan ku, aku tidak akan mengemis lagi, karena aku tahu semua akan menjadi sia-sia.

Aku akan melanjutkan hidupku sendiri, pastinya tanpa kamu lagi, sebelum ada kamu aku juga bahagia, lalu setelah kamu pergi, aku harus lebih bahagia.

Mungkin ini keadaan paling baik untuk kita, untukmu dan untukku.
Beberapa hari ini aku telah belajar semuanya, belajar untuk ikhlas dan rela jika sesuatu yang pahit terjadi padaku.

Kamu tidak perlu khawatir bagaimana aku bisa mampu berdiri lagi saat kamu yang melangkah pergi.
Jangan hiraukan aku, karena aku bisa menghadapinya sendiri.

Aku hanya butuh waktu untuk membiasakan diri, jelas terbiasa adalah obat dari segala obat, terbiasa tidak lagi mendengar suara suaramu sepanjang malam, gelak tawamu, obrolan panjang kita, chat chat kita, dan terbiasa dengan waktu yang tidak akan pernah bisa kembali.

Keputusan paling baik yang kita jalani, ini mungkin akan menjadi pembelajaran terbesar untukku bagaimana seharusnya aku menaruh dan menitip hati kepada seseorang.

Aku hanya perlu mengerti satu hal, bahwa tidak ada yang sia sia di dunia ini, bertemu denganmu dan menjalani bulan bulan denganmu bukan suatu kebetulan, dan tidak ada yang sia sia, bukan kah Tuhan mempertemukan kita untuk saling belajar, saling memahami, dan saling mengasihi, tapi jika harus pisah maka semua adalah kehendak Tuhan YME

Aku tidak akan menyalahkanmu atas apa yang aku alami, atas apa yang aku rasakan,
Aku tidak akan menyalahkanmu,atas sifat buruk yang pernah kau tunjukkan padaku.

Aku bahagia pernah dipertemukan Tuhan dengan lelaki yang beda sepertimu, walau hanya sementara.
walau hanya di waktu yang singkat. Walau dengan kesempatan yang tidak disangka sangka.

Aku mensyukuri apapun hari ini, yang telah terjadi padaku, berlarut dalam kesedihan tidak akan mengubah apapun juga.

Jadi aku harus bangkit lagi, memulai semuanya sendiri tanpamu, bukankah sebelum ada kamu aku juga sendiri?
Dan jelas tanpamu pun aku pasti bisa berdiri sendiri.

Aku tidak akan menutup hati pada siapapun, aku tidak akan membiarkan diriku menjadi wanita yang mengenaskan karena berkali kali gagal membina satu hubungan. Aku tidak akan melakukan itu.

Ini hanya masalah waktu,
Sakiynya dan kecewanya hanya sementara setelah itu semua akan baik baik saja.
setelah itu aku akan mulai melanjuti semuanya sendiri, atau dengan orang lain yang menggantikan posisimu di hatiku.


Terimakasi pernah ada, dan menemaniku.
terimakasih untuk waktu waktu berharga yang kita lewati,
terimakasih untuk kesempatan menjadi bagian terpenting diharimu.
terimakasih untuk rasa sayang yang masih sangat melekat di hatiku.
Terimakasih karena kamu sudah hadir dan kemudian memutuskan untuk pergi.

Aku hanya harus belajar tersenyum dari awal lagi, dari awal. Aku hanya harus bisa merelakan semuanya dan hidup tidak dalam bayang-bayangmu lagi.


Semoga nantinya, kamu dipertemukan dengan seseorang yang membuat kamu jauh lebih baik dibanding saat bersamaku.
semoga nantinya,  aku dipertemukan dengan seseorang yang membuatku jauh lebih baik dibanding saat brsamamu.


Selamat tinggal,


Your ex-jelek :')