Rabu, 04 Oktober 2017

Nyaman

ada perasaan yang sulit untuk dideskripsikan ketika kau berbicara, ada kata yang tiba-tiba berhenti ketika mendengar kau bercerita tentang bagaimana hidupmu, kau membuatku kembali menemukan cahaya dari gelapnya malam, dari paraunya perasaan, dari redupnya harapan, terimakasih kamu.

tidak perlu dengan banyaknya kata, banyaknya kalimat, banyaknya pembuktian, banyaknya pertanyaan.  kau membuatku sadar ada beberapa hal yang tak harus untuk dijelaskan. dan senyaman itu ku letakkan padamu, terimakasih kamu.

kita tak harus bagaimana, tak harus jadi apa-apa, tak harus banyak bicara, tak harus banyak menuntut, tak harus menjanjikan apapun, dan tak harus banyak berharap, cukup diam dan tahu kita punya arah yang baik untuk hal- hal yang baik pula, terimakasih kamu.

tidak semua hal butuh jawaban, terkadang ada hal yang tak perlu untuk dijawab, dan tak perlu untuk dijadikan kalimat, sesederhana itu caramu membuatku nyaman.

hingga kini, semua masih terasa sama, saat kau mengajakku bercanda di sore itu. seolah aku bukan yang asing bagimu, seolah tak ada sekat diantara kita padahal nyatanya, aku tidak mengenalmu secara dalam, kita tak pernah sama-sama saling mengenalkan diri.

berjalan di persimpangan yang berbeda, jelas nyatanya.. wanita bukan prioritasmu, kau bilang. lalu aku mengerti aku sedang berhadapan dengan pria seperti apa, lantas tak menjadikanku bertanya "lalu mengapa saat ini kita hanya sejengkal jarak? untuk apa ada aku jika kau tak menjadikan wanita sebagai prioritasmu?" nyatanya sedewasa itu aku berhadapan denganmu. sedewasa itu aku tak bertanya dalam hati makna dari kedekatan yang tak disengaja ini.

lagi lagi, aku  mengagumi caramu berargumen, seolah segala hal mustahil kau jadikan bahan argumenmu yang bahkan orang awam sepertiku menganggap itu tak lazim, aku mengagumi caramu memandang sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, aku mengagumi prinsip hidupmu yang berbeda dari kebanyakan orang, pola fikirmu yang sederhana tapi tepat membuatku bersykur bertemu denganmu

senyaman itu saat aku berada tepat didekatmu, tak ada kata yang dapat kuucap selain syukur bahwa Tuhan mempertemukanku dengan orang yang memberi pengaruh positif dihidupku, Tuhan mempertemukan aku dengan orang baik yang mengajarkan hal baik dari hidupnya.

sekali lagi, kita tak perlu jadi apa-apa, tak perlu bagaimana. cukup seperti ini, dan senyaman ini.
terimakasih kamu.