Sabtu, 11 Juli 2015

I'll be your home.


Dear my future.

Aku tidak tahu kamu berada dimana sekarang, aku tidak tahu kamu sedang apa sekarang, aku tidak tahu bagaimana rupamu.
Aku tidak tahu apakah kita pernah kenal? Atau hanya sekedar menyapa saja?
Aku tidak tahu apakah kita pernah menjalin hubungan?
Atau hanya sekedar bertemu?
Sekarang kamu mungkin sedang asyiknya pada duniamu, sedang bangganya mengenalkan kekasihmu kepada khalayak ramai, sedang didampingi wanita yang bukan aku, jodohmu. Tidak masalah bagiku, asal kamu ingat jalan pulang, ya my future..
Mungkin juga kamu sedang ber-intropeksi diri, menjadi yang terbaik agar nantinya dipertemukan denganku disini, tidak ada yang tahu rencana Tuhan sayang.
Kamu jangan sampai terlarut dalam hari-harimu sampai kamu lupa ada aku yang harus kamu perjuangkan ya sayangku :)
Kamu jangan sampai mengorbankan hari-harimu untuk waktu yang tidak berguna, karena itu memperlambat pertemuan kita.
Kamu gapapa kok, jika banyak mendekati perempuan-perempuan diluar sana, tapi ingat, sebelum Tuhan mempertemukan kita ya :)


Dear lelaki yang akan berbicara dengan Ayahku nanti,

Dimanapun kamu berada, aku sedang menulis surat ini untukmu, sambil menerka-nerka bagaimana rupa wajahmu.
Dimanapun kamu berada, aku selalu ingin kamu cepat menemukanku yang tidak seberapa ini.
Dimanapun kamu berada, jaga selalu kesehatan jiwa dan ragamu ya sayang. Aku selalu berdoa agar kamu cepat dipertemukan denganku.
Aku tahu, saat ini kamu masih menjadi rahasia Tuhan, dan belum saatnya untuk dipertemukan denganku.
Aku tahu, saat ini kamu masih belajar untuk menjadi laki-laki baik yang nantinya akan bertanggung jawab untuk keluarga kecil kita.

Aku tidak akan menuntutmu terlalu banyak, kok. Aku hanya ingin kamu bertanggung jawab atas pilihanmu, yang artinya bertanggung jawab atas aku, keluarga kecil kita, dan pekerjaanmu.


Dear lelaki masa depan ku nanti,

Sebagai wanita aku tidak ingin menjadi munafik, yang akan mengatakan "rela hidup susah bersamamu"
Bukankah jika kamu mencintaiku, maka kamu tidak akan rela melihatku dan anak-anak kita kesusahan juga?
Bukankah jika kamu mencintaiku, maka kamu akan rela memberikan  yang terbaik yang kamu miliki untuk membahagiakanku dan anak-anak kita nanti?
Aku tidak menuntut mu menjadi orang kaya berlimpah harta yang nantinya akan menjadi manusia yang sombong, aku hanya menuntutmu bekerja lebih extra agar bisa menafkahi keluarga kecil kita.
Aku tidak akan mengomelimu jika hasil yang kamu bawa tidak sesuai harapanku kok sayang, aku akan terus mendukungmu dari belakang, mandoakanmu setiap saat, menjadi wanita penyemangat untukmu yang setiap pagi jika kamu bangun tidur, kamu tidak akan berfikir untuk memiliki wanita selain aku.


Dear calon suamiku yang ganteng,

Kamu harus tahu, aku banyak maunya.
Kamu harus tahu, aku wanita dan banyak keperluan yang tak terduga.
Maka dari itu, aku meminta izin padamu tolong jangan larang aku bekerja . Aku ingin menjadi ibu rumah tangga sekaligus wanita karir. Tenang saja sayang, aku tidak akan mengabaikan kewajibanku mengurusmu dan anak-anak kita kelak kok.
Bukannya aku tidak percaya kamu mampu memenuhi keinginanku. tapi sayang, cukuplah uangmu kita tabung untuk masa depan keluarga kecil kita, dan aku akan lebih merasa special jika pemberianmu untukku pada rangka hari jadi kita, as simple like that.
Kamu jangan khawatir posisi apa yang aku dapatkan jika bekerja nanti, tenang saja sayang, jabatanku tidak akan aku biarkan diatas kamu. aku akan memberi space untuk pekerjaanku. Karena aku tahu, aku masih memiliki suami, maka aku harus tetap berdiri dibelakangmu.
Pekerjaaanku tak akan mengganggu kewajibanku, Insya Allah.
Sebisa mungkin akan kuluangkan waktu berhargaku bersamamu disetiap sabtu malam, dan mengurusi anakku walaupun tak sesering ibu rumah tangga lainnya.
Sebisa mungkin aku akan pulang lebih awal untuk melayanimu jika kamu pulang dari kantormu.
aku akan memasak masakan kesukaanmu, membuat kue kering untuk cemilanmu menonton tv dan bercengkrama denganku jika kamu pulang cepat dari kantormu.

Aaahh..  aku semakin tidak sabar bertemu denganmu, melihat wajahmu, dan menjalani kehidupan bersamamu.


Dear Calon imamku,

Kamu bukan hanya harus bertanggung jawab untukku dan anak-anak kita, tapi kamu harus bertanggung jawab pada Tuhan kita. Kamu imam, berarti kamu harus mencontohkan kebaikan-kebaikan kepada keluarga kecilmu,
 indahnya nanti jika aku berdiri 1 syaf dibelakangmu, memandangimu dari jarak beberapa centimeter, mendengar lantunan ayat-ayat bacaan sholat yang kamu kumandangkan. Menjadi makmum, sungguh lebih indah dari kata indah sayang. Menunaikan kewajiban bersamamu, mengikuti langkahmu yang mengajakku ke syurga-Nya nantinya, Inshaa Allah. Indah bukan?

Aku tidak menuntutmu membaca Alqur'an dengan nada-nada yang indah, aku hanya ingin kamu membaca Alqur'an dengan tajwid yang bagus dan kita akan tadarusan bersama, tidak perlu setiap malam, luangkanlah waktu untuk kita berdua menikmati jalan menuju syurganya Allah.
sambil dengan sabar mengajari putra-putri kecil kita membaca alqur'an bersama.
aaaah indahnya sayang...


Dear jodohku kelak,

Aku akan berdiri 1 syaf dibelakangmu.
Lalu kita akan berdoa bersama, memanjatkan rasa syukur kepada Allah karena diberi kekuarga kecil yang indah.
Aku akan jadi tempatmu mengeluh, tempatmu mengadu sepahit apa hari-hari yang kamu hadapi diluar sana.
Aku akan jadi tempatmu untuk bersandar ketika kamu membutuhkannya.
Aku akan selalu mendoakan setiap kebaikan untukmu, mendokanmu diluar sana yang bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi aku dan anak-anak kita nanti.
Aku tidak akan melewatkan sedetikpun  kebahagiaan tanpamu, karena kamu duniaku.
Kita akan melewati semuanya bersama, kita akan selalu bergandengan tangan bersama.
Berjanjilah untuk tidak akan pernah kasar padaku, walaupun aku sedang membuatmu kesal,
Berjanjilah untuk sabar menghadapiku yang kadang masih kekanak-kanakan.
Berjanjilah untuk memelukku, jika aku sedang dalam keadaan lemah.
Berjanjilah kamu akan setia mendengar segala keluh kesah yang aku alami karena kamu juga tempatku untuk bersandar.
Berjanjilah untuk selalu bersamaku walaupun aku tidak secantik pertama kali kita bertemu, tidak semenawan yang kamu inginkan. Sayang, sungguh kesetiaan itu mahal harganya.
Berjanjilah bersama tidak ada 1 hal pun yang kita tutup-tutupi, apapun itu terbukalah sayang. Karena kunci dari satu hubungan adalah kepercayaan dan komunikasi.

Sabarlah menghadapiku, jika aku sedang mengambek, bujuklah aku jika aku marah tanpa alasan, terkadang marah tanpa alasan adalah 1 cara untuk membuatmu lebih perhatian padaku.
Berilah aku sedikit gombalan lucu, jika kamu lihat wajahku sedang kelelahan dengan segudang aktifitas yang aku lewati.
Berilah aku hadiah-hadiah kecil, tidak perlu mahal. Cukup, buatan tanganmu saja sayang karena itu lebih berarti daripaada kamu beri tas mahal, dan emas berlimpah, (hmm tapi sayang, boleh deh kapan-kapan kalau rezekimu sedang bertambah ><)

Aku akan selalu menunggumu pulang dari kantormu, hingga tertidur.
Aku akan selalu menunggumu, dibelakang pintu rumah, siap sedia jika kamu mengetuk, membuatkan Teh hangat untukmu, membukakan dasi mu, lalu kamu kecup keningku dengan mesra. Aaah indahnyaa...
Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita bagaimana harimu dikantor, bagaimana kerjaan-kerjaanmu yang menumpuk, dan apakah ada wanita cantik yang genit padamu. Hahaha.
Walaupun aku sangat ingin mendengar ceritamu satu hari ini, tapi aku lebih ingin melihat suamiku yang kelelahan bisa istirahat tanpa gangguan.

Aku akan selalu berusaha menjadi istri yang baik untukmu, aku akan selalu menunaikan kewajibanku yang wajib maupun sunnah, untukmu.
Karena aku milikmu suamiku..

Berjanjilah untuk selalu jatuh cinta setiap hari padaku, ingatlah jika kamu merasa bosan, bagaimana perjuangan kita membina mahligai rumah tangga dari awal.
Ingatlah, jika perjuanganmu dan perjuanganku sudah dicatat oleh malaikat dan akan dipertanggungjawabkan kelak.


Dear calon Ayah dari anak-anakku kelak,

Berjanjilah untuk menjadi ayah yang baik untuk anak-anak kita nanti.
Berjanjilah kamu akan rela mengorbankan sedikit waktumu yang super sibuk, untuk meladeni rengekan si kecil.
Oh sayang, dia hanya ingin sedikit perhatianmu saja.
Kita akan sama sama merawat buah hati yang kita nanti-nantikan kelak, kita akan menjadi ayah dan ibu yang patut di contoh mereka.
Kita akan selalu bergandengan tangan mengurusnya dari kecil hingga kelak ia dewasa.
kita akan menjadi tempatnya mengadu ketika banyak diluar sana yang ingin mengganggunya.
Tidak perduli, seberapa banyak Tuhan mengamanahi buah hati untuk kita, karena Anak adalah rezeki paling indah yang Tuhan beri pada kita.

Nanti, kamu akan mengantarnya sekolah, dan aku akan menjemputnya sekolah lalu bermain dirumah bersamanya, menunggumu pulang dari kantor.

Aku tidak ingin anak kita menjadi anak yang glamour, atau high class. Aku ingin anak kita menjadi anak yang rendah hati, dan selalu bersyukur atas apa yang ia miliki, dan yang kita berikan.
Aku akan selalu memperhatikan kondisi perkembangannya setiap hari, menjadi ibu tempatnya menumpahkan segala keluh kesahnya, menjadi teman yang ia segani, bukan ibu yang nantinya akan ia takuti.


Dear my future husband,

Aku akan Jadi orang yg ada di belakang kamu setiap kamu shalat. Jadi orang yg ada di sebelah kamu setiap kamu bangun tidur.
jadi orang yang memanggil kamu sebutan 'papa' 'ayah' atau 'abi' saat aku mengandung.
jadi partner kamu ngomongin politik dan hukum, karena itu passion aku. tapi bukan hanya itu, partner kamu disemua bidang.
aku akan jadi duniamu, aku akan pastikan aku menjadi istri dan ibu yang cerdas untuk keluarga kita.
karena ibu yang cerdas, menghasilkan putra putri yang cerdas pula.


Suatu hari nanti, kita akan bertemu diwaktu yang tepat, disaat raga kita mulai menyatu.
suatu hari nanti, kita akan bertemu dan memperjuangkan mimpi berdua, indah bukan?

Jadi sekarang waktunya adalah intropeksi diri, apa yang sudah kita masing-masing lewati, memantaskan diri agar kelak dipertemukan dengan cara yang sudah di atur Tuhan.
Jangan terlarut dalam masa muda karena banyak hal yang harus kita lewati berdua nantinya masa depanku..
Aku tidak tahu berapa lama lagi kita akan bertemu, mungkin besok, lusa, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun lagi entahlah. Tuhan sudah mengatur bagaimana pertemuan kita sayang,

Berusahalah menjadi yang terbaik sebisa yang kamu usahakan.
jagalah kesehatanmu selalu, agar kelak bisa menjagaku setiap waktu.
percayalah kita akan bertemu, suatu hari nanti sayang.
Karena nantinya kita akan dipertemukan, karena satu alasan yaitu : melengkapi semua kekurangan tanpa menuntut menjadi berlebihan.

Tulisan ini, untuk kamu yang entah dimana sekarang, yang entah siapa disana, yang entah bagaimana rupanya.
kelak kamu akan membaca ini, sambil memelekku dan berkata "I get the find you'

Someday, i'll be your home, tempatmu selalu pulang selelah apapun harimu❤



Cheers,


Your Pretty Future Wife ❤❤



Sabtu, 11 juli 2015
22:30 WIB