Jumat, 20 Maret 2015

and now, i know.

Saya tidak pernah bisa menerka seseorang, sulit juga untuk saya menilai seseorang itu sendiri. Yang saya tahu, jika dia baik terhadap saya dan masalah pun selesai. Tidak ada lagi yang harus di pikirkan.

mereka yang mengaku baik tidaklah baik seutuhnya. Kadang didunia ini saya banyak bertemu dengan orang-orang yang palsu. Tapi saya tidak pernah sadar dengan itu.
saya hanya berfikir jika mereka baik kepada saya, lantas saya harus 1000x lebih baik kepada orang tersebut. Karena saya tidak ingin membuang orang baik dihidup saya.

Tapi semua tidak seperti yang saya fikirkan, tidak ada orang yang benar-benar baik seutuhnya, banyak sekali orang palsu di sekeliling saya, tidak menjadi dirinya sendiri, bertingkah tidak pada kapasitasnya, dan menjalin hubungan dengan label 'palsu'

Selama saya hidup saya tidak pernah bisa menerka seseorang dan menilai seseorang. Selama saya tahu, mereka baik maka saya akan berikan yang terbaik yang saya miliki walau harus mengorbankan separuh dari diri saya untuk menjadi palsu karenanya.
berulang kali ini terjadi, tapi saya selalu menjadi wanita yang tolol seakan semua kenyataan menutup mata dan hati saya.

Saya tidak pernah bisa tegas terhadap apa yang saya rasakan, dan apa yang saya lakukan. orang orang seenaknya datang ke kehidupan saya,  yang mengaku berlabel 'baik' lalu lama kelamaan mengacak-ngacak hidup saya dan pergi begitu saja.
akibat apa? Akibat saya selalu memandang seseorang baik. Tidak peduli latar belakangnya. Dan itu kesalahan terbesar yang saya alami.

Saya tidak pernah menuntut seseorang bersikap seperti yang saya lakukan. Berkorban seperti yang saya lakukan.
walau saya ingin tanpa saya menuntutpun orang itu akan sadar dengan apa yang saya inginkan.

Tapi apalah daya seorang wanita tolol seperti saya? Hidup dibalik bayang-bayang orang lain. Berdiri dikaki orang lain, dan di kendalikan  oleh orang lain.

saya selalu mengerti bahwa yang terjadi di hidup saya membuat saya harus berhati hati dengan orang lain, dan tidak menganggap semua orang sama. Tidak menganggap semua orang baik.

Apa karena saya terlalu innocent maka semua orang bisa mengendalikan saya seenak jidat mereka?
semua pengalaman membuat saya belajar lebih keras memahami seseorang, menilai seseorang tidak hanya dari kulit luar. Dan saya harus lebih berhati hati berhadapan dengan orang yang bahkan saya tidak tahu bagaimana sifatnya seutuhnya.

tapi sekarang saya tidak ingin lagi jatuh kelubang yang sama berulang kali. sepertinya sudah cukup untuk waktu yang terbuang menghadapi orang-orang yang katanya baik tp tidak bisa mempertanggung jawabkan kebaikannya.
saya sudah terlalu lelah untuk diperalat oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Saya pernah menjadi orang yang palsu. Menjadi orang yang bahkan saya tidak kenal dengan diri saya sendiri, saya berkorban untuk hanya sekedar melihat orang yang saya sayangi bahagia dan bertahan disamping saya. Hanya untuk itu saya rela menjadi orang lain. Tapi apa? Ketika saya sudah berusaha semampu saya untuk membuat dia bahagia dan membuat dia berfikir hanya saya wanita yang bisa seutuhnya menerima kekurangannya, lalu dia pergi. Memanjangkan kakinya untuk seseorang yang katanya lebih sempurna dan mungkin lebih palsu dari saya.
Saya selalu percaya apa yang dia katakan, saya selalu percaya dia orang yang baik, dan saya akan selalu bersamanya sampai kapanpun, dan tidak pernah terbersit sedikitpun untuk pergi darinya.
Saya percaya dia orang yang baik dari setiap caranya menatap mata saya. Selalu meyakini saya bahwa tidak akan menyakiti saya. merancang janji janji masa depan bersamanya, yang membuat saya selalu berdoa di sepanjang malam saya "Tuhan, jangan biarkan orang baik yang sedang saya jatuhi hatinya pergi begitu saja, saya tidak aka bisa kuat untuk melihatnya pergi"

and well, semuanya PALSU!
dia yang membuat saya berfikir bahwa tidak ada orang baik yang benar benar baik. Dia yang membuat saya tidak percaya dengan kebaikan tulus yang orang-orang beri.
semakin kesini semakin sulit membuat keyakinan bahwa orang yang disamping saya sekarang ataupun nanti adalah orang yang benar-benar baik. Karena saya tidak ingin kecewa untuk yang kesekian kalinya.

Terimakasih, saya tidak akan jatuh ke kesalahan yang sama selama 19tahun saya hidup.

Biar Tuhan yang atur orang baik mana yang mau melengkapi semua kekurangan yang saya miliki. Manusia bisa apa selain menitip doa?:)



2 komentar: